Hudan Muttaqin Latif : “Menerjang Batas”
Rabu, 11 Maret 1999 pukul 07.00 WIB telah
lahir anak laki-laki yang diberi nama HUDAN
MUTTAQIN LATIF anak kedua dari perkawinan sah suami-isrti LATIF KHULDI dengan SUHARTINI. Nama Hudan Muttaqin Latif
sendiri mengandung makna yang begitu indah. Dalam bahasa Arab Hudan adalah
petunjuk, Muttaqin artinya orang yang bertaqwa, dan Latif yang berarti lembut.
Karena nama adalah sebuah doa, maka kedua orang tuaku sering mengartikan Hudan
Muttaqin Latif adalah seseorang yang bisa memberi petunjuk dan termasuk kedalam
golongan orang-orang yang bertaqwa dengan hati yang lembut. Aamiin. Masa kecil seorang Hudan bisa dibilang suram
sempat dijuluki Samson oleh keluarga, tetangga, bahkan kedua orangtu ku karena
kekuatan yang dimiliki dalam fisik. Entah apa yang dirasakan saat itu, ternyata
diatas kekuatan yang aku miliki secara tidak sadar sebenarnya aku sedang
menjemput suatu masalah. Anak kecil tetaplah anak kecil bukan Samson, Superman,
Jaka Tingkir atau sejenisnya. Klimaks nya, pada suatu hari ketika aku sedang
melakukan suatu akrobat. Terasa ada yang aneh dan mengganjal pada bagian
kemaluanku. Ternyata, salah satu buah zakar ku mengalami penurunan. Seusai
kejadian itu dengan resmi aku dicap menderita penyakit hernia atau yang lebih
dikenal dengan turun berok. Hari-hari ku penuh dengan penderitaan. Tidak boleh
ini, tidak boleh itu, dilarang begini, dilarang begitu. Karena salah sedikit
saja ketika beraktivitas maka jangan harap turun berok ku tidak kambuh. Hudan
terlahir untuk menjadi pemenang, walaupun mengidap hernia aku tidak menyerah
begitu saja. Berbagai cara harus aku lalui demi kesembuhan mulai dari tukang
pijat, dukun anak, sampai dokter profesional. Sempat harus menjalani operasi,
tapi alhamdulillah dengan rutin pergi ke
tukang pijat akhirnya penyakit hernia yang aku idap pergi begitu saja dan aku
merasakan kesehatan yang begitu luar biasa.
Aku pernah mengenyam pendidikan di TK
Bustanul Atfal (3 bulan), SDN Kubangkondang 1 (1 tahun sebagai “anak bawang”
dan 6 tahun sebagai siswa legal), MTs Ma Pusat Menes (2010-2013), dan sekarang
duduk di kelas XI IPA 1 sebagai salah satu murid di SMAN 1 Pandeglang. Dalam
dunia organisasi aku tidak terlalu kuper (kurang pergaulan). Faktanya sejak
masuk SD (Sekolah Dasar) sampai lulus aku selalu terpilih menjadi KM (Ketua
Murid). KM? iya KM, organisasi kelas hahahahaha. Jangan pandang aku sebelah
mata, ketika menimba ilmu di jenjang MTs jangan salah seorang Hudan Muttaqin
Latif pernah terpilih sebagai Ketua OSIS. Dengan gaya kepemimpinan yang akau
miliki, terkesan cuek, kadang egois, dan hanya bisa mengatur. Hudan adalah
seseorang yang selalu berusaha untuk tidak mementingkan image, karena kenapa? Kita
akan kehilangan jati diri kita sebenarnya dan membuat kita palsu. Aku tidak
cakap dalam berbicara, jiwa kepemimpinan pun masih diragukan. Karena
sesungguhnya aku adalah seniman lapangan hijau, bermain sepakbola adalah
hobiku. Kalau boleh “lebay” bola adalah teman hidupku sejak kecil. Pahit manis
kompetisi baik yang legal dan ilegal sekalipun semacam tarkam (antar kampung)
pernah aku cicipi. Terakhir untuk kompetisi yang diakui PSSI yang pernah aku
ikuti adalah POPDA (Pekan Olahraga Pelajar Daerah) Banten VII dan LPI (Liga
Pendidikan Indonesia) 2014 keduanya berujung air mata. Untuk POPDA, Hudan cs
harus menerima pil pahit. Tim Kab. Pandelang kandas di fase grup dengan hanya
mengemas 2 poin hasil dari 1 kali kalah dan 2 kali seri. Sementara itu untuk
LPI perjalanan kami lebih tragis kalah lewat adu penalti pada putaran awal oleh
tuan rumah SMAN 4 Pandeglang. Salah satu eksekutor yang gagal pada waktu itu
adalah aku, si bodoh Hudan Muttaqin Latif.
Itu adalah sedikit peristiwa ku pada masa
yang dulu. Masih banyak sebenarnya peristiwa berkesan yang aku miliki. Berkesan
dalam arti bisa menyenangkan atau menyedihkan sekalipun. Sejarah tidak akan
pernah aku lupakan. “Jas Merah” kata Bung karno inspirasiku yaitu kepanjangan
dari Jangan pernah sekali-kali meninggalkan
sejarah. Sekarang aku sudah besar, tidak pakai popok, tidur sendiri, mandi
sendiri, aku sudah tau uang, aku sudah bisa merencanakan aku ke depan
bagaimana, dan aku sudah mengenal cinta. Kini aku sedang meniti studi di SMAN 1
Pandeglang tepatnya di kelas XI MIA 1. Cita-cita ku ingin menjadi seorang
dokter di sisi lain aku juga mempunyai hobi sepakbola. Maka dengan kekuatan
mimpi dan cinta aku akan berusaha sekuat mungkin untuk bisa menggabungkannya
tanpa harus aku meninggalkan salah satu diantaranya. Profesi yang mungkin aku
dapatkan yaitu menjadi seorang Dokter Timnas. Aamiin.
Aku yang akan datang? Semua ada ditangan
Allah SWT. Kita punya rencana, kita berusaha dan berdoa. Tapi tetap keputusan
ada ditangan Allah SWT. Dia yang menentukan, walaupun terkadang apa yang kita
inginkan tidak selalu selaras dengan takdir Allah Yang Maha Kuasa. Yang pasti,
jika benar apa yang aku inginkan tadi yaitu menjadi seorang Dokter Timnas
terealisasikan maka aku akan bekerja dengan sepenuh hati dan berkonstribusi
dengan baik. Aku memiliki keinginan untuk membuka praktek dengan membangun
klinik, di samping itu aku juga ingin mempunyai SSB (Sekolah Sepakbola)
sendiri. Mimpi ku yang lebih tinggi aku ingin memajukan bangsa ini dengan apa
yang aku miliki, dengan apa yang aku bisa, khususnya lewat kesehatan dan
sepakbola. Semoga Allah SWT Yang Maha Agung senantiasa merestui setiap niat
baikku. Aamiin aamiin aamiin Ya Rabb aamiin Ya rabbalalamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar