Kamis, 22 Januari 2015

Introduce 2. "Who am I ?"

Hudan Muttaqin Latif : “Menerjang Batas”



Rabu, 11 Maret 1999 pukul 07.00 WIB telah lahir anak laki-laki yang diberi nama HUDAN MUTTAQIN LATIF anak kedua dari perkawinan sah suami-isrti LATIF KHULDI dengan SUHARTINI. Nama Hudan Muttaqin Latif sendiri mengandung makna yang begitu indah. Dalam bahasa Arab Hudan adalah petunjuk, Muttaqin artinya orang yang bertaqwa, dan Latif yang berarti lembut. Karena nama adalah sebuah doa, maka kedua orang tuaku sering mengartikan Hudan Muttaqin Latif adalah seseorang yang bisa memberi petunjuk dan termasuk kedalam golongan orang-orang yang bertaqwa dengan hati yang lembut. Aamiin.  Masa kecil seorang Hudan bisa dibilang suram sempat dijuluki Samson oleh keluarga, tetangga, bahkan kedua orangtu ku karena kekuatan yang dimiliki dalam fisik. Entah apa yang dirasakan saat itu, ternyata diatas kekuatan yang aku miliki secara tidak sadar sebenarnya aku sedang menjemput suatu masalah. Anak kecil tetaplah anak kecil bukan Samson, Superman, Jaka Tingkir atau sejenisnya. Klimaks nya, pada suatu hari ketika aku sedang melakukan suatu akrobat. Terasa ada yang aneh dan mengganjal pada bagian kemaluanku. Ternyata, salah satu buah zakar ku mengalami penurunan. Seusai kejadian itu dengan resmi aku dicap menderita penyakit hernia atau yang lebih dikenal dengan turun berok. Hari-hari ku penuh dengan penderitaan. Tidak boleh ini, tidak boleh itu, dilarang begini, dilarang begitu. Karena salah sedikit saja ketika beraktivitas maka jangan harap turun berok ku tidak kambuh. Hudan terlahir untuk menjadi pemenang, walaupun mengidap hernia aku tidak menyerah begitu saja. Berbagai cara harus aku lalui demi kesembuhan mulai dari tukang pijat, dukun anak, sampai dokter profesional. Sempat harus menjalani operasi, tapi alhamdulillah dengan rutin  pergi ke tukang pijat akhirnya penyakit hernia yang aku idap pergi begitu saja dan aku merasakan kesehatan yang begitu luar biasa.
Aku pernah mengenyam pendidikan di TK Bustanul Atfal (3 bulan), SDN Kubangkondang 1 (1 tahun sebagai “anak bawang” dan 6 tahun sebagai siswa legal), MTs Ma Pusat Menes (2010-2013), dan sekarang duduk di kelas XI IPA 1 sebagai salah satu murid di SMAN 1 Pandeglang. Dalam dunia organisasi aku tidak terlalu kuper (kurang pergaulan). Faktanya sejak masuk SD (Sekolah Dasar) sampai lulus aku selalu terpilih menjadi KM (Ketua Murid). KM? iya KM, organisasi kelas hahahahaha. Jangan pandang aku sebelah mata, ketika menimba ilmu di jenjang MTs jangan salah seorang Hudan Muttaqin Latif pernah terpilih sebagai Ketua OSIS. Dengan gaya kepemimpinan yang akau miliki, terkesan cuek, kadang egois, dan hanya bisa mengatur. Hudan adalah seseorang yang selalu berusaha untuk tidak mementingkan image, karena kenapa? Kita akan kehilangan jati diri kita sebenarnya dan membuat kita palsu. Aku tidak cakap dalam berbicara, jiwa kepemimpinan pun masih diragukan. Karena sesungguhnya aku adalah seniman lapangan hijau, bermain sepakbola adalah hobiku. Kalau boleh “lebay” bola adalah teman hidupku sejak kecil. Pahit manis kompetisi baik yang legal dan ilegal sekalipun semacam tarkam (antar kampung) pernah aku cicipi. Terakhir untuk kompetisi yang diakui PSSI yang pernah aku ikuti adalah POPDA (Pekan Olahraga Pelajar Daerah) Banten VII dan LPI (Liga Pendidikan Indonesia) 2014 keduanya berujung air mata. Untuk POPDA, Hudan cs harus menerima pil pahit. Tim Kab. Pandelang kandas di fase grup dengan hanya mengemas 2 poin hasil dari 1 kali kalah dan 2 kali seri. Sementara itu untuk LPI perjalanan kami lebih tragis kalah lewat adu penalti pada putaran awal oleh tuan rumah SMAN 4 Pandeglang. Salah satu eksekutor yang gagal pada waktu itu adalah aku, si bodoh Hudan Muttaqin Latif.
Itu adalah sedikit peristiwa ku pada masa yang dulu. Masih banyak sebenarnya peristiwa berkesan yang aku miliki. Berkesan dalam arti bisa menyenangkan atau menyedihkan sekalipun. Sejarah tidak akan pernah aku lupakan. “Jas Merah” kata Bung karno inspirasiku yaitu kepanjangan dari Jangan pernah sekali-kali meninggalkan sejarah. Sekarang aku sudah besar, tidak pakai popok, tidur sendiri, mandi sendiri, aku sudah tau uang, aku sudah bisa merencanakan aku ke depan bagaimana, dan aku sudah mengenal cinta. Kini aku sedang meniti studi di SMAN 1 Pandeglang tepatnya di kelas XI MIA 1. Cita-cita ku ingin menjadi seorang dokter di sisi lain aku juga mempunyai hobi sepakbola. Maka dengan kekuatan mimpi dan cinta aku akan berusaha sekuat mungkin untuk bisa menggabungkannya tanpa harus aku meninggalkan salah satu diantaranya. Profesi yang mungkin aku dapatkan yaitu menjadi seorang Dokter Timnas. Aamiin.
Aku yang akan datang? Semua ada ditangan Allah SWT. Kita punya rencana, kita berusaha dan berdoa. Tapi tetap keputusan ada ditangan Allah SWT. Dia yang menentukan, walaupun terkadang apa yang kita inginkan tidak selalu selaras dengan takdir Allah Yang Maha Kuasa. Yang pasti, jika benar apa yang aku inginkan tadi yaitu menjadi seorang Dokter Timnas terealisasikan maka aku akan bekerja dengan sepenuh hati dan berkonstribusi dengan baik. Aku memiliki keinginan untuk membuka praktek dengan membangun klinik, di samping itu aku juga ingin mempunyai SSB (Sekolah Sepakbola) sendiri. Mimpi ku yang lebih tinggi aku ingin memajukan bangsa ini dengan apa yang aku miliki, dengan apa yang aku bisa, khususnya lewat kesehatan dan sepakbola. Semoga Allah SWT Yang Maha Agung senantiasa merestui setiap niat baikku. Aamiin aamiin aamiin Ya Rabb aamiin Ya rabbalalamin.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar